Kamis, 18 Agustus 2011

Kesuburan dan Alergi

 Kesuburan dan Alergi
Kesuburan erat kaitannya dengan terjadinya proses kehamilan. Pasangan usia subur yang tidak mampu melakukan konsepsi (pembuahan) setelah satu tahun melakukan hubungan seksual bisa dikatakan tidak subur (infertile). Sedangkan pasangan di atas usia 35 tahun dikatakan infertile bila tidak mampu melakukan konsepsi setelah melakukan hubungan seksual selama 6 bulan. Angka infertilitas dan masalah kesuburan di Indonesia tercatat sekitar 1 – 2 juta pasangan. Sedangkan data infertilitas di seluruh dunia menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) adalah sekitar 80 juta pasangan yang belum dikarunia anak.
Jika Anda pasangan yang sudah lama menikah namun belum juga dikarunia, mungkin Anda perlu memerhatikan dan memeriksakan kondisi kesuburan Anda berdua ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.
Berikut, beberapa hal yang bisa menghambat atau menganggu kesuburan seorang wanita :

1. Siklus haid yang tidak teratur atau terlambat
Seiring dengan bertambahnya usia masalah kesuburan wanita akan berkurang dan terganggu karena berbagai hal seperti sel telur menjadi cepat mati, berkurangnya produksi lendir leher rahim, dan masa sel telur berovulasi menjadi lebih pendek.
Siklus haid normal adalah sekitar 35 hari. Siklus haid yang lebih panjang dari normal berhubungan erat dengan unovulatory (tidak adanya sel telur yang dihasilkan indung telur). Sementara siklus haid yang tidak teratur bisa disebabkan karena adanya gangguan kista ovarium atau penyakit lainnya, kondisi stress, kecapean, terganggunya keseimbangan hormone. Anda tentu perlu memeriksakan diri ke dokter bila mengalami masalah gangguan ini.

2. Berat badan yang tidak seimbang
Hampir sekitar 30 – 40 % wanita saat ini mengalami masalah kesuburan dan gangguan pembuahan (konsepsi). Gangguan kesuburan tersebut biasanya disebabkan karena masalah berat badan yang tidak seimbang, terlalu gemuk atau terlalu kurus. Idealnya, berat badan sebelum hamil (pada masa pra konsepsi) tidak melebihi atau kurang dari 10 % berat badan normal sesuai tinggi badan.
Wanita usia subur tidak boleh terlalu kurus dan tentu harus memerhatikan asupan gizinya. Namun kenyataannya, banyak wanita usia subur yang makan tidak teratur, tidak sarapan pagi misalnya atau sering makan junk food yang kadar gizinya tidak seimbang. Status gizi selama masa prakonsepsi yaitu sekitar 3 – 6 bulan sebelum berencana konsepsi (berencana untuk hamil) akan berdampak terhadap bayi dilahirkan nantinya. Terlalu gemuk akan menyebabkan terganggunya keseimbangan hormone-hormon yang dapat menghambat kesuburan.
Diketahui bahwa tubuh membutuhkan 17 % lemak tubuh pada awal siklus haid, dan 22 % sepanjang siklus haid tersebut. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase, yaitu sejenis enzim yang dibutuhkan untuk memproduksi hormone estrogen.

3. Polocycstic Ovary Syndrome (PCOS) dan Endrometriosis
Masalah ketidaksuburan pada wanita biasanya juga timbul akibat adanya sindrom ovarium polisistik atau Polocycstic Ovary Syndrome (PCOS) dan Endometriosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar