Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiology, tingkat kematian yang berhubungan dengan merokok cukup tinggi. Terlebih untuk kategori perempuan.
“Suatu peringatan penting bahwa ‘wabah’
merokok sudah meluas di kalangan penduduk Amerika Serikat,” kata Dr
Prabhat Jha, kepala Pusat Penelitian Kesehatan Global di Rumah Sakit St
Michael di Toronto saat melakukan penelitian.
survei dilakukan secara acak selama 2-9
tahun. Hasilnya, pada waktu penelitian berakhir pada 2006 ditemukan
sekitar 17.000 dari mereka meninggal dunia karena merokok.
Dalam penelitiannya, Rostron, yang kini
bekerja di Administrasi Makanan dan Obat-obatan, menghitung peluang
kematian bagi perokok dan non-perokok dari berbagai usia dan jenis
kelamin.
Menurut perhitungannya, ada rata-rata
sekitar 290.000 kematian yang berhubungan dengan merokok pada laki-laki
tiap tahun antara 2002 dan 2006 dan 230.000 pada wanita total lebih dari
setengah juta kematian.
Di antara semua perokok dan mantan
perokok, peningkatan terbesar dalam risiko kematian terkait tembakau
terlihat antara usia 65-74. Setelah itu faktor lain seperti berat badan
dan konsumsi alkohol turut diperhitungkan.
Orang-orang dalam kelompok usia itu tiga
kali lebih mungkin meninggal dunia akibat penyebab apa pun jika mereka
saat ini merokok antara satu dan dua bungkus rokok sehari, dibandingkan
dengan jika mereka tidak pernah merokok .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar